Menu

Mode Gelap
MIN 1 Pesawaran Adopsi Platform, Jawab Tantangan Pembelajaran Abad 21 Alef Buka Kegiatan Karang Taruna Pesawaran, Ini Pesan Bupati Nanda! Fokus Berbenah dan Evaluasi Kepengurusan, HIPMI Pesawaran Laksanakan Rapat Internal Pengurus HIPMI Lampung yang Terjaring Narkoba, Kini Mengundurkan Diri Karang Taruna Audiensi Bersama Bupati untuk Kemajuan Bumi Andan Jejama HMI Komsospol Unila Gelar Aksi: Seruan Moral untuk Reformasi dan Keadilan

Daerah

Lampung Bukan Panggung Pencitraan Adies Kadis, Rafly Nugraha: HMI Tolak Adies

badge-check


					Lampung Bukan Panggung Pencitraan Adies Kadis, Rafly Nugraha: HMI Tolak Adies Perbesar

Oleh: Rafly Nugraha

KASANEWS.COM – Bandar Lampung – Polemik terjadi di seluruh penjuru negeri, bahkan hingga memakan korban. Naiknya skala aksi seiring lurus dengan salah dan menurunnya kinerja pemerintah serta wakil rakyat. Naiknya tunjangan DPR ketika pemerintahan yang lain sedang efisiensi dan kondisi rakyat sedang tidak baik baik saja menjadi pemicu marahnya rakyat.

Sebagai wakil rakyat, mereka malah senang, berjoget ria, terpantau dari video yang tersebar beberapa wakil rakyat menunjukkan ekspresi yang sangat gembira padahal rakyatnya susah. Eko Purnomo, Nafa Urbach, Chusnunia Chalim, serta beberapa Anggota DPR lainnya seolah olah menari diatas penderitaan rakyat.

Rakyat sudah cukup sabar. Bertahun-tahun kami menunggu wakil rakyat yang benar-benar peduli pada nasib rakyat kecil, tapi yang datang hanya janji-janji dan kata-kata manis. Kini, muncul Adies Kadir dengan jawaban terkait kenaikan tunjangan DPR, sebuah pernyataan yang terasa seperti menusuk hati rakyat.

Saat rakyat menjerit karena harga sembako melambung, biaya hidup makin tinggi, dan pekerjaan sulit dicari, para pejabat justru sibuk memikirkan kenyamanan mereka sendiri. Biaya tempat tinggal 50 juta dalam sebulan dianggap sedikit olehnya, padahal jika itu diberikan kepada rakyat sudah berapa banyak perut yang diselamatkan dari kelaparan.

Apakah Adies Kadir tidak punya hati?

Apakah ia lupa siapa yang memilih mereka?

Apakah jabatan wakil rakyat hanya tiket untuk memperkaya diri?

Lampung tidak butuh pejabat seperti itu. Kami tidak akan menyambut kedatangan Adies Kadir dengan karpet merah atau senyuman palsu. Kami akan menolaknya, karena kami muak dijadikan penonton sandiwara politik. Kehadirannya hanya akan menambah luka hati rakyat yang sudah lama dikhianati.

Penolakan ini bukan sekadar emosi, ini adalah jeritan rakyat yang marah. Marah karena dikhianati, marah karena harga diri diinjak-injak. Jika seorang wakil rakyat lebih peduli pada tunjangan daripada kesejahteraan rakyat, maka ia tidak layak menginjakkan kaki di tanah ini. Lampung bukan panggung pencitraan untuk mereka yang tuli terhadap suara rakyat.

“Cukup sudah! Kami tidak akan lagi diam. Kami tidak akan lagi disuapi janji. Kami menolak kedatangan Adies Kadir bukan karena benci pada pribadi, tapi karena benci pada ketidakadilan dan keserakahan yang ia wakili.”

Kalau para elit politik ingin dihormati, hentikan merampas hak rakyat dengan kebijakan yang hanya menguntungkan mereka sendiri.

Kalau mereka ingin disambut, datanglah membawa solusi, bukan arogansi. Hingga saat itu tiba, HMI akan menyatakan penolakannya dan menutup pintu Lampung untuk Adies Kadir. (*)

Editor: RNSP

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

MIN 1 Pesawaran Adopsi Platform, Jawab Tantangan Pembelajaran Abad 21 Alef

13 September 2025 - 02:24 WIB

Buka Kegiatan Karang Taruna Pesawaran, Ini Pesan Bupati Nanda!

11 September 2025 - 10:06 WIB

Fokus Berbenah dan Evaluasi Kepengurusan, HIPMI Pesawaran Laksanakan Rapat Internal

5 September 2025 - 13:03 WIB

Pengurus HIPMI Lampung yang Terjaring Narkoba, Kini Mengundurkan Diri

3 September 2025 - 13:45 WIB

Karang Taruna Audiensi Bersama Bupati untuk Kemajuan Bumi Andan Jejama

2 September 2025 - 08:46 WIB

Trending di Daerah