KASANEWS.COM Bandar Lampung – Suasana FX Sudirman pada peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 tampak lebih istimewa dengan kehadiran para penyandang disabilitas berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia, Jakarta (3/12/3025).
Salah satunya adalah Rehan, pemuda penyandang disabilitas asal Gedong Gumanti, Tegineneng, Pesawaran, Lampung, yang hadir bersama pendamping sosialnya, Amri Wibowo.

Rehan hidup dengan kondisi cerebral palsy (lumpuh otak) yang membatasi kemampuan motornya. Namun keterbatasan tidak menghalangi dirinya untuk berkarya.
Beberapa tahun terakhir, ia menemukan potensi besar dalam seni string art-teknik merangkai benang pada paku hingga membentuk gambar yang detail dan bernilai tinggi.
Dalam pameran yang menjadi bagian dari perhelatan HDI 2025 ini, Rehan menampilkan karya spesial berupa potret Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang berhasil memikat perhatian tamu undangan dan masyarakat yang hadir.
Karya itu menjadi simbol bahwa penyandang disabilitas memiliki kreativitas tinggi dan layak mendapatkan panggung yang sama.
Dukungan Berkelanjutan dari Pendamping Sosial;
Keikutsertaan Rehan tidak lepas dari dorongan dan pendampingan Amri Wibowo, pendamping sosial yang selama ini aktif memperjuangkan hak, keterampilan, dan eksistensi penyandang disabilitas di Lampung.
Amri menegaskan bahwa setiap penyandang disabilitas memiliki potensi yang perlu diasah dan diberi kesempatan tampil.
Baginya, HDI bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum memperkuat komitmen pemberdayaan bagi seluruh difabel.
“Rehan adalah bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya. Saya berharap semakin banyak penyandang disabilitas Lampung yang bisa berkompetisi dan berprestasi hingga ke panggung nasional bahkan internasional,” ujar Amri.
Ia menjelaskan, selama ini masih banyak penyandang disabilitas di daerah yang belum mendapatkan hak akses yang memadai, baik dalam pendidikan, pelatihan keterampilan, maupun ruang aktualisasi.
Karena itu, ia berharap pemerintah daerah semakin memperhatikan pembinaan berkelanjutan bagi mereka.
Pesan Kesetaraan dari Panggung Nasional;
Puncak peringatan HDI 2025 ini dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekjen Kemensos Rubben Rico, serta berbagai lembaga dan organisasi pemerhati disabilitas dari Indonesia maupun mancanegara.
Mereka memberikan apresiasi terhadap karya dan performa para penyandang disabilitas yang tampil dalam acara tersebut.
Tema peringatan HDI tahun ini menekankan pada pentingnya inklusi, aksesibilitas, dan pengembangan kemampuan penyandang disabilitas dalam berbagai sektor kehidupan.
Kehadiran pelaku seni seperti Rehan mempertegas pesan bahwa disabilitas bukan batasan untuk berkarya.
Harapan Besar untuk Masa Depan Difabel Lampung.
Dukungan terus-menerus dan konsistensi dalam pemberdayaan menjadi harapan utama Amri dan Rehan.
Mereka ingin perjalanan ini tidak berhenti pada satu panggung, tetapi menjadi awal lebih banyak ruang yang terbuka bagi penyandang disabilitas Lampung.
“Kami bermimpi suatu hari nanti karya Rehan dan teman-teman disabilitas bisa dipamerkan di luar negeri. Mereka punya bakat, tinggal kita bantu fasilitasi,” tambah Amri.
Perayaan HDI 2025 ini menjadi pembuktian bahwa para penyandang disabilitas mampu bersaing, berkarya, dan memberi inspirasi bagi masyarakat luas.
Dengan semangat kolaborasi, diharapkan ke depan Lampung akan semakin banyak melahirkan talenta difabel yang siap menyongsong masa depan yang inklusif dan penuh harapan. (*)








